BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

1 Desember 2009

Piano

Music Of Life

Piano adalah alat musik yang dimainkan dengan jari-jemari tangan. Pemain piano disebut pianis.

Pada saat awal-awal diciptakan, suara piano tidak sekeras piano abad XX-an, seperti piano yang dibuat oleh Bartolomeo Cristofori (1655 – 1731) buatan 1720. Pasalnya, tegangan senar piano kala itu tidak sekuat sekarang. Kini piano itu dipajang di Metropolitan Museum of Art di New York.

Meskipun siapa penemu pertama piano, yang awalnya dijuluki gravecembalo col piano e forte (harpsichord dengan papan tuts lembut dan bersuara keras), masih menjadi perdebatan, banyak orang mengakui, Bartolomeo Cristofori sebagai penciptanya. Piano juga bukan alat musik pertama yang menggunakan papan tuts dan bekerja dengan dipukul. Alat musik berprinsip kerja mirip piano telah ada sejak 1440.

Piano sendiri lahir dari keinginan untuk menggabungkan keindahan nada clavichord dengan kekuatan harpsichord. Hasrat itu mendorong Marius dari Paris (1716), Schroter dari Saxony (1717), dan Christofori (1720) dari Padua, Italia, untuk membuat piano. Namun, hasil utuh dan lengkap cuma ditunjukkan Bartolomeo Christofori. Dari piano ciptaan pemelihara harpsichord dan spinet (harpsichord kecil) di Istana Florentine - kediaman Pangeran Ferdinand de’Medici - inilah piano modern berakar.

Pada pertengahan abad XVII piano dibuat dengan beberapa bentuk. Awalnya, ada yang dibuat mirip desain harpsichord, dengan dawai menjulang. Piano menjadi lebih rendah setelah John Isaac Hawkins memodifikasi letaknya menjadi sejajar lantai. Lalu, dengan munculnya tuntutan instrumen musik lebih ringan, tidak mahal, dan dengan sentuhan lebih ringan, para pembuat piano Jerman menjawabnya dengan piano persegi. Sampai 1860 piano persegi ini mendominasi penggunaan piano di rumah.

Rangka untuk senar piano pertama menggunakan rangka kayu dan hanya dapat menahan tegangan ringan dari senar. Akibatnya, ketika pada abad XIX dibangun gedung-gedung konser berukuran besar, suara piano tadi kurang memadai. Maka, mulailah dibuat piano dengan rangka besi. Sekitar tahun 1800 Joseph Smith dari Inggris membuat suatu piano dengan rangka logam seluruhnya. Piano hasil inovasinya mampu menahan tegangan senar sangat kuat, sehingga suara yang dihasilkan pun lebih keras. Sekitar 1820, banyak pembuat menggunakan potongan logam untuk bagian piano lainnya. Pada 1822, Erard bersaudara mematenkan double escapement action, yang merupakan temuan tersohor dari yang pernah ada berkaitan dengan cara kerja piano.

Dalam perkembangannya, sebelum memiliki 88 tuts seperti sekarang, piano memiliki lima oktaf dan 62 tuts. Ia juga dilengkapi dengan pedal. Semula pedal itu digerakkan dengan lutut. Namun, kemudian pedal kaki yang diperkenalkan di Inggris menjadi populer hingga sekarang.

Sejumlah pengembangan berlanjut pada abad XIX dan XX. Tegangan senar, yangg semula ditetapkan 16 ton pada tahun 1862, bertambah menjadi 30 ton pada piano modern. Hasilnya adalah sebuah piano dengan kemampuan menghasilkan nada yang tidak pernah dibayangkan Frederic Chopin, Ludwig van Beethoven, dan bahkan Franz Liszt.
Notasi piano


Sebuah ui sebuah amplifier dan loudspeaker.
perkembangan nyata di abad XX (berawal di tahun 1930-an) adalah kehadiran piano elektronik (atau piano listrik), yang didasarkan pada teknologi elektroakustik atau metode digital. Nada suaranya terdengar melal
Dari sisi mutu suara, piano elektronik nyaris tak ada bedanya dengan piano biasa. Perbedaan terletak pada berbagai fitur yang melengkapinya. Fitur itu tentu tidak ada sama sekali dalam piano biasa. Misalnya, bisa dihubungkan dengan perangkat MIDI, komputer, alat rekam; memiliki pengatur volume, tusuk kontak

30 November 2009

7 Wonders Of The World

Wonders of The World

The origin of the idea of seven wonders of the world dates back to Herodotus (484 BC – 425 BC) and Callimachus (305 BC – 240 BC), who made lists which included the Great Pyramid of Giza, Hanging Gardens of Babylon, Statue of Zeus at Olympia, Temple of Artemis at Ephesus, Mausoleum of Maussollos at Halicarnassus, Colossus of Rhodes and Lighthouse of Alexandria. Only the Great Pyramid of Giza is still standing. The other six were destroyed by earthquake, fire, or other causes.


According to the New7Wonders milestone page, Swiss-originated Canadian filmmaker and aviator Bernard Weber launched the project in September 1999. The project's web site started in 2001 when Mr. Weber paid $700 for a site based in Canada. To be included on the new list, the wonders had to be man-made, completed before 2000, and in an acceptable state of preservation. By November 24, 2005, 177 monuments were up for consideration. On January 1, 2006, the New7Wonders Foundation said the list had been narrowed to 21 sites, by a panel of six of world leading architects from five continents, such as Zaha Hadid, Cesar Pelli, Tadao Ando, Harry Seidler, Aziz Tayob, Yung Ho Chang and its President, Prof. Federico Mayor, the former Director General of UNESCO. The list was later reduced to 20 removing the Pyramids of Giza — the only remaining of the 7 Ancient Wonders of the World — from the voting and designating it an Honorary New7Wonders Candidate.


The project assigned what it called attributes to each finalist, such as perseverance for the Great Wall of China, passion for the Taj Mahal, and awe for the Easter Island statues.


A midpoint tally reported a top 10 list which included all 7 winners, plus the Acropolis, Easter Island, and the Eiffel Tower.


Federico Mayor, a former UNESCO Director General, was the president of project's expert panel as an individual. New7Wonders is not connected with UNESCO.


Organisers stated that the primary goal of the campaign is to foster and encourage global exchange and intercultural appreciation. In addition, what New7Wonders calls "Global Memory" was created, meaning 7 things that everyone worldwide can remember and share. Also New7Wonders wants to use part of the revenue from the contest between the well-known monuments, from future votes, related merchandise, and use of the voters database, to set up, or contribute to, various restoration projects in the world. A goal of New7Wonders has always been "raising awareness about the world’s unique cultural heritage sites (...) Getting that message across would be something of a wonder on its own" according to Newsweek and MSNBC, July 5, 2007

The Seven WONDERS











Wonder

Location

Image


Giza Pyramid Complex(The last remaining ancient wonder of the world)
Cairo, Egypt


Chichen Itza
Yucatán, Mexico


Christ the Redeemer
Rio de Janeiro, Brazil


Colosseum
Rome, Italy


Great Wall of China
China


Machu Picchu
Cuzco, Perú


Petra
Jordan


Taj Mahal
Agra, India